Kesesatan Ahmadiyah: Ketika Istrimu DIZINAHI !

Bagaimana reaksimu kalau istrimu yang kau cintai, yang kau kasihi, yang kau jaga kesuciannya tiba-tiba dinodai kesuciannya? Apakah kau masih berkata, “biarlah orang yang menodai itu satu rumah denganku”. Suami macam mana yang ridho jika istrinya dizinahi orang lain ? Jawaban fitrah lelaki yang murni pastilah “Saya tidak ridho, saya Marah besar !!”.

Demikianlah reaksi umat Islam saat ini, mereka tidak ridho keyakinannya dinodai sebagaimana jika istri mereka dinodai. Pahamilah, bahwa TOLERANSI yang dimaksud tidak bisa dimasukkan dalam konteks ‘zinah’ aqidah ini. Toleransi dapat digunakan antar agama yang berbeda. Umat Islam sangat toleran dengan agama lain akan tetapi sangat tidak menerima jika aqidahnya dicemari.

Jadi bagi Jemaah Ahmadiyah, karena kalian memiliki nabi yang berbeda dan kitab suci yang berbeda janganlah mengaku sebagai bagian dari Islam. Deklarasikan saja sebagai agama baru yaitu agama Ahmadiyah, niscaya umat Islam akan menerima kalian sebagai tetangga lain aqidah dengan ramah.

Bagi umat Islam, BANGGALAH DENGAN KEMURNIAN AQIDAH ISLAM YANG TELAH DIJAMIN KEMURINIANNYA OLEH ALLOH SWT.

Data-data Kesesatan Ahmadiyah

Baca juga artikel ini

. Umumnya para ulama di dunia menyatakan bahwa Ahmadiyah itu bukan bagian dari Islam. Sebab doktrin-doktrin yang mereka ajarkan sudah terlalu jauh menyimpang dari aqidah Islam. Diantaranya apa yang telah diedarkan oleh Liga Fiqih Islam (Majma’ Fiqih Islami) tentang sesatnya doktrin Ahmadiyah:

a. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Allah SWT itu seperti manusia, Dia melakukan puasa, shalat, tidur, bangun, menulis, bersalah bahkan melakukan hubungan seksual (Maha Suci Allah).

b. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tuhan mereka itu berkebangsaan Inggris, yang berbicara kepada Mirza Ghulam Ahmad dengan bahasa Inggris.

c. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kenabian itu belum selesai dan masih akan ada nabi terus. Menurut mereka Allah akan mengutus nabi berdasarkan keperluan. Dan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi yang paling utama dan paling agung dibandingkan semua nabi yang pernah ada.

d. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa malaikat Jibril turun kepada Mirza Ghulam Ahmad dan memberinya wahyu. Dan ilham-ilham yang diterima Mirza seperti Al-Qur’an.

e. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa tidak ada Al-Qur’an kecuali yang dibawa oleh Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya, yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Tidak ada hadits kecuali apa yang diajarkan Mirza. Dan tidak ada nabi kecuali di bawah wewenangnya.

f. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kitab suci mereka diturunkan dengan nama ‘Al-Kitab Al-Mubin’, di mana yang dimaksud itu bukan Al-Qur’an.

g. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa mereka adalah pemeluk agama yang baru yang mandiri, dengan syariat yang independen, serta berkeyakinan bahwa kedudukan orang-orang yang menjadi teman Mirza Ghulam Ahmad seperti kedudukan para shahabat kepada Nabi Muhammad SAW.

h. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa kota Qodian itu seperti Mekkah dan Madinah, bahkan kota itu lebih suci dari keduanya. Tanah Qodian adalah tanah suci dan kota itu menjadi kiblat mereka serta kesana pula mereka melakukan ibadah haji.

i. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa bahwa perintah jihad tidak pernah ada serta mereka fanatik buta dengan keinginan penjajah Inggris. Dan bahwa penjajah Inggris adalah tuan mereka berdasarkan nash kitab suci mereka.

j. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa semua pemeluk agama Islam itu kafir, kecuali mereka yang masuk dalam Ahmadiyah. Mereka pun melarang pengikutnya untuk menikah dengan orang lain kecuali dengan sesama pengikut mereka sendiri.

k. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa hukum khamar, opium, narkotika dan benda memabukkan lainnya tidak haram.

l. Ahmadiyah berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah anak tuhan.

2. Siapakah Mirza Ghulan Ahmad?

Dia lahir pada tahun 1839 di India, tepatnya di kampung Qodian, wilayah Punjab. Dan meninggal di usia 69 tahun tepatnya pada tahun 1908. Dia lahir dari sebuah keluarga yang agak kurang baik di mata rakyat India, bahkan dikenal sebagai keluarga pengkhinat bangsa atas penjajahan Inggris. Latar belakang kisah berdirinya paham sesat buatan Mirza ini memang lebih terfokus kepada proses penjajahan Inggris atas India serta tipu daya penjajah itu dalam meredam semangat jihad perlawanan atas penjajahan Inggris.

Inggris ingin memanfaatkan ketokohan Mirza untuk dijadikan salah satu kaki tangan penjajah dalam rangka mengendorkan semangat perlawanan bangsa India muslim dalam mengusir penjajah. Maka diantara doktrin utama saat itu adalah menafikan perintah jihad. Juga mendoktrinkan bahwa tuhan itu adalah orang Inggris dan berfirman dalam bahasa Inggris.

Lalu dengan diback-up oleh beragam fasilitas penjajah, ajakan sesat Mirza ini dianggap efektif untuk meredam jihad. Sehingga pada periode berikutnya, Mirza semakin membabi buta dalam rangka mengobrak-abrik isi aqidah Islam, sebagaimana yang sudah kami sebutkan di atas. Maka dari hanya sekedar meredam jihad, paham sesat Mirza ini berkembang sampai dia mengatakan bahwa dirinya adalah nabi, bahkan nabi yang paling besar. Selanjutnya dia pun pernah menyebutkan bahwa dirinya adalah anak tuhan. Nauzu billahi min zalik.

Tentu saja para ulama di India marah besar terhadap ajaran sesat Mirza. Apalagi kita tahu bahwa India juga gudang para ulama besar dunia. Mereka pun sepakat untuk menyatakan bahwa Mirza dengan segala ajarannya itu sudah bukan muslim lagi alias kafir. Salah seorang ulama India, Syeikh Abul Wafa’ yang juga pemimpin Jamaah Ahlul Hadits pernah mendebatnya, menjatuhkan semua hujjahnya dan membuka kedoknya. Namun ketika Mirza tidak bergeming dari pendirian sesatnya, beliau pun menantangnya bermubahalah (saling berumpah agar Allah menjatuh laknat kepada lawannya). Dan hanya berselang beberapa hari setelah mubahalah itu, Mirza pun meninggal dunia.

3. Salah satu kepastian bahwa ajaran Mirza ini kufur dari Islam adalah ketika mereka mengaku memiliki kiab suci sendiri selain Al-Qur’an yang kita kenal sekarang ini. Mengingkari Al-Qur’an Al-Kariem sebagai satu-satunya kitab suci sudah cukup untuk mengeluarkan seseorang dari pemeluk agama Islam.

4. Mendiamkan saja ajaran sesat seperti ini berarti sama saja mendiamkan kezhaliman dan kemunkaran. Adalah menjadi kewajiban semua umat Islam untuk menghadang laju penyebaran ajaran sesat yang mendompleng agama Islam. Masyarat muslim dan juga non muslim harus mendapatkan informasi sejelas-jelasnya bahwa ajaran ini bukan ajaran Islam, bahkan bila ada seorang muslim yang ikut dan meyakini ajaran seperti ini, dia bisa keluar dari agama Islam.

39 Responses to “Kesesatan Ahmadiyah: Ketika Istrimu DIZINAHI !”

  1. Landy Says:

    Nice post, makasih atas sharingnya

  2. ressay Says:

    lebih baik sampaikan juga dengan data-datanya pak biar kelihatan ilmiah, bukan hanya propaganda busuk seperti ini.

    jangan hanya membeo pak. sudah baca belum kitab tadzkirah? sudah diskusi langsung dengan orang-orang Ahmadiyah belum?

    kalau belum, maka saran saya, gak usahlah posting kayak gini.

    Postingan saya sudah lengkap dengan data dan referensi lainnya. Harap baca yang utuh sampai selesai.

  3. daeng limpo Says:

    Menurut saya MGA salah pilih..waktu itu mungkin beliau tebak buah manggis ngaku Tuhan atau ngaku Nabi? , seharusnya beliau itu mengaku saja jadi tuhan sehingga tidak merepotkan.

  4. daeng limpo Says:

    @ressay
    saya sudah diskusi lewat postingan saya dengan Ahmadiyah dan kesimpulannya mereka memang mengakui bahwa MGA adalah nabi setelah kanjeng Nabi Muhammad SAW. Sekarang saya mau tanya balik kepada Bapak Ressay bagaimana jika kemudian didalam Ahmadiyah muncul lagi nabi ? apakah umat yang beragama Ahmadiyah ini akan terima ? saya tunggu Pak Ressay
    –salam—

  5. ressay Says:

    Bapak gak ngeri maksud saya yach?

    Ya udah deh, saya yang anak kecil ini pingin kasih tau kepada orang yang sudah dewasa (semoga dewasa dalam berpikir juga). 🙂

    Maksud saya pak, data-data disitu bukan hanya ngutip dari website mana (apalagi website yang non ahmadiyah). Tapi dari kitabnya Ahmadiyah langsung.

    Kalau mau belajar matematika, jangan belajar ke dosen hukum. seharusnya belajar ke dosen matematika. kalau mau tau tentang Ahmadiyah, jangan lari ke orang IM/PKS. tetapi larilah ke ustadz2 Ahmadiyah.

    Jangan hanya membeo ke pak sarwat Lc, sudah sering aku kritik tuh ustadz.

    maksud saya, sudahkah bapak membaca kitab-kitab mereka? sudahkah bapak diskusi dengan orang ahmadiyah? kalau belum, maka tulisan bapak di atas itu BULSHIT besar…!!! karena tidak ilmiah. hanya dari sumber2 website saja. itupun tidak disebutkan su

    Alhamdulillah, sewaktu kuliah tempat ‘nongkrong’ di wilayah Depok Jabar saya sempat di’dikunjungi’ untuk mengikuti ajaran ahmadiyah wilayah Parung Bogor. Ketika itulah saya tahu benar dari lisan mereka kalau mereka memang mengakui adanya nabi baru. Jadi saya pernah secara langsung berinteraksi secara fisik dengan mereka, tidak hanya asal copy paste saja.

  6. MuMu Says:

    Mohon maaf.
    Ijin ikut nimbrung ya..

    Menurut saya referensi yang anda berikan bukanlah data yang valid.
    Itu adalah artikel yang anda copy paste ke blog anda.
    Artikel yang isinya sekedar narasi dan opini.

    Jadi seakan-akan hanya “katanya si ini, katanya si itu”.
    Sehingga dapat dimaklumi jika ressay berpendapat ini adalah propaganda.

    Sebaiknya bila me-refer / copy paste dari artikel lain, anda mencari juga referensi yang sesuai (valid) sehingga postingan anda akan lebih berguna.

    Contoh saja bila kita sedang melakukan proses skripsi. Kajian teori / pustaka tentu tidak akan cukup bila hanya me-refer pada buku (yang juga me-refer pada sumber lain), akan lebih baik bila diberikan jurnal asli maupun jurnal pendukung.

    Isu yang anda posted ini termasuk isu sensitif, sehingga dapat memicu kontroversi yang tak berguna bila tidak disertai data valid.

    Mohon diklarifikasi bila saya salah.

    Terima kasih atas komentarnya. Penjelasan saya sudah saya tulis sebagaimana balasan atas bpk ressay. Secara teori akademis memang tidak valid, akan tetapi pengalaman empiris ajakan mereka mereka untuk mengakui adanya nabi baru saya rasa adalah bukti nyata. Salam kenal

  7. antokoe Says:

    kalo Ahmadiyah ngaku masih bagian dari Islam kayaknya kok udah melenceng jauuuuuuuh sekali. tapi kalo ngaku Ahmadiyah itu bukan bagian dari Islam tapi agama baru mungkin akan berbeda, seperti di Pakistan, bahwa Ahmadiyah bukan Islam. (sumber: Wikipedia).

    anda benar, kalau saja Ahmadiyah mau mengakui adanya nabi baru dan pisah dari Islam mungkin masalah akan selesai. Salam kenal dari saya.

  8. Herianto Says:

    Saya setuju kalo masalah Ahmadiyah ini bukan masalah khilafiyah (perbedaan pendapat saja), tapi sudah masalah pelencengan dan penghinaan terhadap dasar2 keyakinan (aqidah) Islam.

  9. hilda alexander Says:

    analogi yang aneh 🙂 Salam kenal

    :). Saya menulis apa yang sedang ada di dada jadi gak sempet memikirkan analogi yang lain. Salam kenal kembali.

  10. jephman Says:

    Tulisan bapak akan lebih meyakinkan kalau disertai pembuktian berupa link dari sumber Ahmadiyah sendiri.

    Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya. Untuk tulisan berikutnya saya usahakan lebih detail. Salam kenal

  11. hasilkebun Says:

    Jadi Pengen tahu..
    Kitab-kitabnya ahmadiyah sudah dijual di gramedia belum???
    ato ada yang Gratiss???
    Kalau Lia Eden termasuk Jibrilnya Ahmadiyah enggak???

    Kalau ada pameran buku Islam biasanya mereka sudah berani buka stand dan kitab itu bisa didapat disana.

  12. Mumu Says:

    @ maskun

    Salam kenal juga.

    Masalahnya adalah bahwa bukti empiris anda tidak dapat digeneralisasi begitu saja.

    Usul saya, coba anda tampilkan link yang jelas memperlihatkan ajaran Ahmadiyah.
    Sehingga pembaca dapat secara jelas mengetahui bagaimana dan apa sesungguhnya masalah yang anda maksud.

    Dari situ, opini ataupun artikel anda yang membahas ajaran tersebut (dengan referensi lain juga tentunya) tentu akan menjadi bahan diskusi yang positif dan menarik.

    Saya tidak bermaksud menggurui, jujur saya pun tertarik mengetahui apa permasalahan sebenarnya yang terjadi. Jadi kritik saya didasari keinginan untuk tahu lebih banyak dari sumber yang terpercaya.

    Demikian, semoga dapat diterima.

    Insya Allah masukan ini saya jadikan diri menjadi lebih baik lagi. Saya sangat berterima kasih masukannya. jangan lelah memberi nasehat buat saya khususnya. Salam kenal dari saya.

  13. encyblogedia Says:

    Biarpun Ahmadiyyah dibilang sesat, saya sangat respect pada mereka. Pemahaman mereka tentang kematian Al Masih justru lebih logis dan masuk akal dibandingkan dengan pemahamannya “Muslim awam”. hmm, mungkin Islam yg mereka anut “berbeda” seperti Islam yg dianut orang Indonesia. salah bener itu cuma masalah kesepakatan dan penerimaan saja kok. Gak perlu cemas, kalo kita merasa tidak cocok, sreg, dengan pemahaman ahmadiyyah ya gak usah ikut aliran mereka, gitu aja to?

    Batasan muslim dan non muslim adalah pada Dua kalimat syahadat. Kalimat ini adalah pintu gerbang bagi manusia, yang mengucapkannya akan terjamin keselamatannya. Dengan batasan inilah maka kita bisa memilah mana yang Islam dan mana yang bukan Islam.Dua kalimat syahadat ini sudah jelas bahwa tiada illah selain Allah dan Muhammad Rasulullah sebagai tauladan. Semoga penjelasan singkat ini bisa dipahami

  14. zoel chaniago Says:

    mereka mengatasnamakan kebebasan beragam,,, namun disatu sisi dia menyakiti hati kita sebagai mukmin…

    moga mereka cepat insyaffff

    Aminn Allahuma amin

  15. norie Says:

    @daeng limpo and ressay
    aduh jangan ribut di blog orang. malu!!!
    hihihi ^^

    @yg punya blog
    tulisannya bagus. smoga ga ada lagi yang bertanya dimana letak sesatnya ahmadiyyah. amin

    Alhamdulillah…. Salam kenal dariku

  16. praboto Says:

    Sebenarnya bung Ressay bisa sedikit menjelaskan versi “yang benar” menurut anda. Ini usul saja…. Mungkin tidak perlu harus emosi dulu. Misalnya saja tentang Tuhan itu berkebangsaan Inggris. Misalnya kalau anda tidak setuju bisa menunjukkan ke artikel mana yang bisa menunjukkan bahwa itu tidak benar atau mungkin malah benar menurut versi anda. Saya sebenarnya penasaran seberapa jauh sih “melencengnya” ajaran agama ini. Apakah melencengnya memang benar seperti itu ?. selama ini saya belum pernah membaca dari versi ahmadiyah sendiri, jadi saya ingin tahu … Atau mungkin ahmadiyah punya situs sendiri ? Saya pribadi tidak anti kepada ahmadiyah selama mereka menyatakan agama mereka adalah agama baru. silahkan saja monggo…
    Tetapi kalo tetap NGOTOT mengaku Islam…yaaah nggak tepat lah….saya yakin Gus Dur “membela” ahmadiyah dalam konteks HAM…Ok lah saya setuju.

  17. daeng limpo Says:

    @ressay
    maaf anda belum menjawab pertanyaan saya.

  18. fnellz Says:

    Nabi Muhammad saw itu adalah nabi terakhir dalam agama Islam dan kalau ada yang ngaku-ngaku sebagai Islam dan mempercayai bahwa ada nabi terakhir selain nabi Muhammad saw berarti itu bukan Islam.. That’s it..

  19. andiku Says:

    Assalamu’alaikum wr Wb
    menurut saya anda hanya melihat ahmadiyah dari sisi orang awam dan saya rasa anda tidak mentelaah (maaf mungkin anda hanya copy paste saja) dari seseorang atau ustadz atau web site lainnya, karena saya lihat tidak ada sumber tulisan tau link yang anda ikutkan disini. perlu anda ketahui bahwa ahmadiyah ada 2 organisasi di dunia, Ahmadiah Qadian (Jamaah Ahmadiyah Indonesia/JAI) di indonesia pusatnya di Parung, Bogor dan satunya Ahmadiyah Lahore (Gerakan Ahmadiyah Indonesia/GAI) pusatnya di Yogyakarta. kedua Ahmadiyah ini memiliki pandangan keyakinan yang bedadan bertolak belakang. Tidak fair donk kalau anda hanya menycantumkan Ahmadiyah tanpa melihat organisasi yang mana yang anda bicarakan di forum ini. maaf sebelumnya apabila ada kata-kata atau tulisan saya yang menyinggung perasaan anda. sebagai umat muslim kita harus mengedepankan rasio dan berbicara dengan dasar yang jelas, agar nanti tidak menimbulkan fitnah dan saya rasa anda dapat membedakan mana yang issue (kabar burung), omongan orang saja atau fakta. terimakasih. Assalamu’alaikum Wr Wb andiku.wordpress.com

    Assalamu’alaikum. Terima kasih atas masukannya. saya akan terus belajar dari segala kekurangan saya. Salam kenal dariku.Wassalamu’alaikum

  20. syahrizalpulungan Says:

    Jadi bagi Jemaah Ahmadiyah, karena kalian memiliki nabi yang berbeda dan kitab suci yang berbeda janganlah mengaku sebagai bagian dari Islam. Deklarasikan saja sebagai agama baru yaitu agama Ahmadiyah, niscaya umat Islam akan menerima kalian sebagai tetangga lain aqidah dengan ramah.

    saya sengaja mengcopy paste tulisan diatas…
    Sudah cukup jelas sebenarnya…..magsud tujuan penulis…

    berikutnya :

    Batasan muslim dan non muslim adalah pada Dua kalimat syahadat. Kalimat ini adalah pintu gerbang bagi manusia, yang mengucapkannya akan terjamin keselamatannya. Dengan batasan inilah maka kita bisa memilah mana yang Islam dan mana yang bukan Islam.Dua kalimat syahadat ini sudah jelas bahwa tiada illah selain Allah dan Muhammad Rasulullah sebagai tauladan. Semoga penjelasan singkat ini bisa dipahami.

    sekedar menjernihkan……

  21. abu zulfa Says:

    Emangnya dulu di jaman Nabi ada Ahmadiyyah apa?

  22. ompiq Says:

    Lakum diinukum waliadziin…
    Urusan nabi palsu menurut saya yang awam ini adalah urusan Tuhan. Dan pertentangan semacam ini hampir selalu ada ketika lahir nabi-nabi baru, termasuk Rosulullah.
    Andaikan Ahmadiyyah dilarang, justru akan timbul gerakan-gerakan underground yang pastinya akan sulit dipantau. Selain itu, tidak tertutup kemungkinan akan ada orang-orang lain lagi yang dianggap sebagai nabi.
    Kuncinya, perkuat keimanan orang Islam yang sudah ada. Sehingga walaupun lahir ‘nabi-nabi’ baru pun sudah tidak menjadi masalah. Ibaratnya orang sekampung kena flu, kita tidak akan tertular jika daya tahan tubuh kita kuat. Kita tidak perlu membayari orang sekampung buat ke dokter. Bisa miskin dong…
    Cara pikir bodoh saya, anggap saja Ahmadiyyah itu Islam yang swasta,hehehe

    Ayat diatas digunakan untuk antar aqidah yang berbeda. Islam swasta? aliran Islam macam apapula ini?

  23. dsusetyo Says:

    Ya, sebenarnya saya juga ingin ada diskusi terbuka antara Ahmadiyah dan anti Ahmadiyah agar kita semua bisa tahu lebih dalam dan tidak hanya sekedar tahu kulit tapi tidak tahu isinya. Tapi diskusi sehat dan tidak emosional.

    Atau sudah pernah ada, mohon sharing infonya. Agar kita benar2 yakin dalaam menentukan sikap.

    Bagi yang sempat mungkin bisa googling dengan keyword ‘ahmadiyah’, lalu pelajari lebih dalam.

    Demikian, urun rembug.

  24. ressay Says:

    Okelah, karena tuan rumah sampai sekarang tidak bisa menunjukkan referensi dari Ahmadiyahnya langsung, saya akan sertakan disini weblog yg bisa Anda pelajari.

    http://studiislam.wordpress.com

    Itu adalah weblog Ahmadiyah Lahore.

    Sepanjang yg saya ketahui, Ahmadiyah terbagi menjadi 2, lahore dan qadiyan.

    Lahore bpendapat bhw MGA itu bukan Nabi. Qadiyan bpendapat MGA itu Nabi tetapi dengan pengertian Yg tidak sama dgn umat islam mayoritas.

    Kira2 begitu ketika mengikuti diskusi seorang pengikut Ahmadiyah Qadiyan.

    Didalam sumpah baiat Ahmadiyah, tcantumkan juga kata ‘Rasulullah’. Jadi mereka itu masih Islam. Syahadat mereka sama dgn kita umat islam.

    Demikian juga yang saya saksikan di acara Selamat Pagi Trans7 pada hari Rabu. Juru bicara Ahmadiyah berkata seperti anda. Akan tetapi ketika di ujung wawancara juru bicara tersebut mengatakan dengan bahasa diplomatis bahwa adanya nabi baru mungkin saja. Nah disinilah tampak perbedaan aqidah Islam yang menganggap bahwa Kerasulah dan Kenabian Muhammad SAW adalah yang terakhir. Tidak ada lagi Rasul dan Nabi sesudah beliau SAW.

  25. ressay Says:

    Dan saya ingin menekankan bahwa seorang yg sudah bersyahadat, Shalat, puasa, zakat, bhkn sudah haji, suatu saat bisa utk tdk disebut sebagai seorang muslim.

    Itu sih menurut pemahaman saya terhadap Hadits Nabi.

    Nabi bersabda, ‘Seorang muslim adalah ketika orang lain selamat dari mulut dan tangannya.’

    Hadits ini berhubungan dengan Muamalah sepertinya. Rasulullah SAW pun sangat menghormati tetangganya ketika bermuamalah. Jadi bedakan antara bermuamalah dengan aqidah

  26. ressay Says:

    Saya terkesan membela Ahmadiyah bukan berarti saya ini setuju dengan pemikiran dan keyakinan Ahmadiyah.

    Ada beberapa yang saya tdk sepakati.

    Saya hanya ingin membela Ahmadiyah dari pendiskreditan yg dilakukan oleh orang2 yang hanya bisa menyebarkan propaganda tanpa pernah mau bersikap ilmiah.

    Kasian Ahmadiyah, mereka tidak pernah berbuat kericuhan ingin dibubarkan oleh pemerintah

    Tetapi hizbut tahrir yg pemikiran dan pergerakannya mengancam konstitusi negara, bisa hdp dengan damai di indonesia.

    Sama halnya dengan Leninisme dan Marxisme yang dilarang karena mengancam ideologi Indonesia.

    Tetapi kenapa HTI tidak dilarang? Bukankah konsep khilafah Islamiyah itu akan mengancam ideologi indonesia?

    pembubaran ahmadiyah karena mereka sudah menghinakan aqidah Islam bukan karena mereka berbuat ricuh atau tidak

  27. dé Nasrul Says:

    Assalamu’alaikum wa Rohmatullah! Terima kasih telah menghidangkan catatan di atas. Saya gembira bisa membacanya kendatipun menurut sebagian pemberi respon “tidak lengkap” atau “kurang ilmiah”. Bagi saya tulisan di atas sudah cukup bisa memberi informasi.

    Yang menarik bagi saya adalah ketika tadi malam mendengar penjelasan seorang tokoh Ahmadiyah (namanya saya kurang yakin, apa Zafrullah A. Pantoh, ya?) pada wawancara “Hitam Putih Ahmadiyah”, Topik Minggu Ini SCTV (rekamannya pasti tersedia di situsnya). Ketika oleh Mas Aryo ditanya tentang posisi MGA, jawabannya memang agak berbelit-belit dan seperti ingin berdiplomasi. Tetapi saya menangkap, ia masih mengakui dan menjungjung tinggi Nabi Muhammad Saw. Hanya saja MGA tetap dipandangnya sebagai nabi. Baginya, yang dimaksud Nabi Muhammad sebagai khatamin nabiyyin itu adalah penutup para nabi sebagai pembawa syari’at.

    Jadi, menurut pemahamannya ini, memang mungkin ada nabi lain tetapi bukan sebagai pembawa syari’at, sebatas kedudukannya saja. Kemudian, kalau dalam tulisan di atas disebutkan bahwa Ahmadiyah mengingkari al-Qur’an, anehnya semalam sang tokoh itu malah mengutip ayat al-Qur’an untuk menunjukkan pemahamannya tentang kenabian MGA itu. (Dari semalam saya menghafalkan nama surat dan ayat-nya tetapi ketika menulis ini saya malah lupa. Aduh, nasib orang pelupa, menyesal sekali saya tidak buru-buru mencatatnya. 🙂

    Anyway, kalau toh Ahmadiyah itu benar-benar mengingkari Nabi Muhammad Saw. dan wahyu yang diturunkan kepada beliau (al-Qur’an), atau memandang Allah sebagaimana disebutkan pada poin (a) dan (b) data kesesatan Ahmadiyah di atas (sebagai wujud pengingkaran al-Qur’an), sementara mereka menggunakan nama ISLAM, maka saya sepakat untuk menganggap mereka sebagai musuh karena telah mencemari dan mengacak-acak aqidah ISLAM. Tetapi, jika perbedaan pandangan itu sebatas dalam hal pemahaman ihwal “keterakhiran” Nabi Muhammad Saw., saya rasa hal ini masih bisa diperbincangkan. Artinya, respon yang ditulis finellz di atas, memang merupakan pendapat mayoritas, tetapi perihal adanya nabi setelah Nabi Muhammad Saw., pun, bukan persoalan baru dalam pemahaman (Ilmu Tafsir) atau pemikiran (Ilmu Kalam) Islam. Terima kasih!

  28. fikriana Says:

    Ternyata memang benar-benar sesat Ahmadiyah. Makasih mas atas info Ahmadiyahnya saya jadi tau banyak kenapa Ahmadiyah dianggap sesat.

  29. Ahmadiyah Sesat « mimpi manajemen Says:

    […] kesesatan Ahmadiyah tidak hanya itu, masih banyak hal lainnya, lebih jelasnya bisa anda baca di Kesesatan Ahmadiyah: Ketika Istrimu Di Zinah! dari yang saya baca itu saya mengerti kenapa sejak dulu banyak yang menganggap Aliran Ahmadiyah […]

  30. praboto Says:

    Saya barusan melihat situs salah satu yaitu ahmadiyah lahore, menurut bung andiku bertolak belakang dengan Ahmadiyah Qadian. Sementara ini yang di larang ahmadiyah yang mana ya…
    Menurut yang di lahore, nabi mereka tetap Muhammad SAW, Mirza Gulam adalah mujaddid. Kalimat syahadat mereka “seperti”nya sama dengan umat muslim yang lain. Belum terlihat di situs ini. Atau mungkin saya belum tahu.
    Sedangkan yang di Parung, saya belum menemukan situsnya….mungkin ada yang bisa menjelaskan.

  31. O-S Says:

    merengek2 sumber dari mana? ga ilmiah dan bilang semuanya bulsit? benarkah? ga ilmiahnya dimana? tau ga ilmiah tuh apa kriterianya? gitu tuh jadinya, baru dpt kosakata ilmiah ga ilmiah…ngerasa SH dan sok dws..hehhehe ada2 saja..maklumlah baru bljar org…biar agak vokal hehehe

    waspada aja, kalo umat mulai dipecah dr dalam. memang strategi mrk ada2 saja. sampe yg kayanya ga msk akal ternyata bisa juga. jgn2 sesudah ahmadiyah ada lagi yg lbh hebat?

    kalo nyerang lgs ga enak, blm ada alasan, Indo ga punya senjata kimia/nuklir….ya dr dalam aja…

    http://ali301.wordpress.com/2008/04/23/amerika-mengobarkan-perang/

  32. jonathan Says:

    Sebelumnya saya minta maaf Pak, kalau saya ikut nimbrung. Saya merasa cukup tertarik dengan berbagai macam diskusi tentang keyakinan (bukan hanya yang disebut agama saja). Memang dari nama saya mungkin sudah kelihatan kalau saya berbeda agama dengan Bapak maupun saudara2 yang lain yang sudah memberi komentar sebelumnya. Saya cukup setuju dengan statement Bapak bahwa akan lebih bijaksana jikalau saudara2 yang meyakini ajaran Ahmadiyyah membentuk sebuah agama baru (bukan sebagai bagian dari Islam). Karena menurut saya, nama suatu agama merupakan sebuah kesepakatan penyebutan untuk sekelompok orang yang berkeyakinan sama. Oleh sebab itu, jika seseorang atau sekelompok orang memiliki keyakinan yang berbeda dari agama2 yang diakui saat ini, hendaknya membuat kesepakatan penyebutan untuk keyakinannya tersebut dengan nama yang lain bukan menentang ataupun mengganti aturan2 yang sudah terdapat di agama yang sudah ada.
    Kurang lebih, hanya ini komentar dari saya. Jika ada kesalahan, saya mohon maaf dan dimaklumi karena saya masih dalam taraf belajar. Terima kasih.

    Terima kasih atas komentarnya, memang begitulah sejatinya. Jika sudah jelas batas-batas pagarnya maka niscaya akan jelas ‘rumah’ masing-masing sehingga setiap ‘rumah’ bebas mengurusi dirinya sendiri .Inilah yang disebut toleransi beragama.

  33. esensi Says:

    Anda berkata :
    “…Jadi bagi Jemaah Ahmadiyah, karena kalian memiliki nabi yang berbeda dan kitab suci yang berbeda janganlah mengaku sebagai bagian dari Islam. Deklarasikan saja sebagai agama baru yaitu agama Ahmadiyah, niscaya umat Islam akan menerima kalian sebagai tetangga lain aqidah dengan ramah…”

    Jaminannya apa kalau mereka bakal benar2 mendapat keamanan dan ketenangan dalam beribadah, ha? Bukannya kalau mereka mendirikan agama baru, malah akan muncul aksi anarkisme lain sebab ritual mereka adalah ritual kita juga?

    Salam

    Apakah Rasul pernah menzholimi Yahudi Madinah ketika mereka menjalankan agamanya? Silahkan baca Sirah Rasulullah secara lengkap, nikmati perjalanan hidupnya.

  34. ngaong Says:

    mudah – mudahan mereka memproklamirkan bahwa ajaran mereka diluar dari ajaran islam. agar tidak sesat dan menyesatkan

  35. prediksi Says:

    Semoga Allah mebukan mata hati saudara-saudara kita yang telah mebelakangi-NYa sehingga mereka kembali ke ajaran yang fitral al Islam.

  36. akmalhasan Says:

    Ya, setuju dengan pendapat2 di atas…

    Kalo mo fair, mungkin tidak hanya menyandingkan tulisan dari kubu yang pro atau kontra, tapi bisa dilakukan semacam debat terbuka secara langsung,intens dan online oleh jubir masing-masing.

    Trims artikelnya Pak…

  37. tumin Says:

    haiiiiiii
    salam kenal buat yang punya blog ini aja

    Salam kenal kembali, jangan bosan singgah ke blog ini

  38. langitjiwa Says:

    stlh sy mengucapkan dua kalimat syahadat dan menjadi muslim skrng. tidak ada ! yg namanya nabi terakhir setelah nabi Muhammad.

  39. ressay Says:

    salam wa rahmah,
    pak, mohon dijawab. Mengapa komentar saya dihapus. Apakah anda tidak berani berdiskusi ilmiah dengan saya mengenai Ahmadiyah?

    Berikut ini saya kutipkan dari http://www.studiislam.wordpress.com, Ahmadiyah Lahore untuk membantah fitnahan Anda. FITNA LEBIH KEJAM DARI PEMBUNUHAN.

    Aqidah

    * 1. Percaya pada semua aqidah dan hukum-hukum yang tercantum di dalam Al-Qur’an dan Hadits. Dan percaya semua perkara agama yang telah disetujui oleh para Ulama Salaf dan Ahli Sunnah wal Jama’ah. Dan yakin bahwa Nabi Muhammad saw. adalah Nabi yang terakhir.

    * 2. Nabi Muhammad saw. adalah khatamun nabiyyin. Sesudah beliau tidak akan datang nabi lagi, baik nabi lama maupun nabi baru.

    * 3. Sesudah Nabi Muhammad saw. Malaikat Jibril tidak akan membawa wahyu nubuwwat kepada siapa pun.

    * 4. Apabila Malaikat Jibril membawa wahyu nubuwwat (wahyu risalat) satu kata saja kepada seseorang, maka akan bertentangan dengan ayat:”Walaakin rasuulullaahi wa khaataman-nabiyyiin” (Qur’an Suci 33:40), dan berarti membuka khatamun nubuwwat.

    * 5. Sesudah Nabi Muhammad saw. silsilah wahyu Nubuwwat telah tertutup, akan tetapi silsilah wahyu Walayat tetap terbuka, agar iman dan akhlaq umat tetap segar.

    * 6. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw. bahwa di dalam umat ini tetap akan datang Auliya Allah, para Mujaddid, dan para Muhaddats, akan tetapi tidak akan datang nabi.

    * 7. Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah Mujaddid abad 14 H. Dan menurut Hadits, mujaddid akan tetap ada. Dan kepercayaan kami bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalan bukan nabi, hanya berkedudukan sebagai mujaddid.

    * 8. Percaya kepada Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah bukan bagian dari Rukun Islam dan Rukun Iman, maka dari itu orang yang tidak percaya kepada Hazrat Mirza Ghulam Ahmad tidak bisa disebut kafir

    * 9. Seorang muslim, apabila mengucapkan kalimah thayyibah, dia tidak boleh disebut kafir. Mungkin dia bisa salah, akan tetapi seseorang dengan sebab berbuat salah dan maksiat, tidak bisa disebut kafir

    * 10. Kami berpendapat bahwa Hazrat Mirza Ghulam Ahmad adalah sebagai pelayan dan misi Nabi Muhammad saw.

    Sumber:
    http://studiislam.wordpress.com/tentang/

    Silakan buka juga

    GERAKAN AHMADIYAH INDONESIA

    Saya mohon, komentar saya kali ini dimuat. Kalau memang apa yang Anda sampaikan adalah ilmiah.

    wassalam.

Leave a reply to ressay Cancel reply